Nabi Muhammad SAW Bersabda Sampaikan Dariku Walaupun Hanya Satu Ayat

Assalamu’alaikum Wr Wb Kami Ucapkan Selamat Datang dan Selamat Membaca Di Blog Kami Terimakasih

Manusia yang baik adalah manusia yang mampu memberikan manfaat bagi orang lain

Jumat, 27 Januari 2012

Penderitaan


Negeriku Sayang Rakyatku Malang
Oleh : Irvanuddin

Aku tulis sajak ini di ruang yang terang namun terasa gelap
Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan
Amarah merajalela tanpa alamat
Kelakuan muncul dari sampah kehidupan
Pikiran kusut membentur simpul-simpul sejarah
Oh, zaman edan!
Oh, malam kelam menyelimuti pikiran insan!
Koyak moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan
Oh, tatawarna fatamorgana kekuasaan!
Oh, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja!
Dari sejak zaman Ibrahim dan Musa
Allah selalu mengingatkan
bahwa hukum harus lebih tinggi
dari ketinggian para politisi, raja-raja, dan tentara
Oh, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan!
Oh, rasa putus asa yang terbentur sangkur!
Berhentilah mencari Ratu Adil!
Ratu Adil itu tidak ada. Ratu Adil itu tipu daya!
Apa yang harus kita tegakkan bersama
adalah Hukum Adil

Hukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara
Bau anyir darah yang kini memenuhi udara
menjadi saksi yang akan berkata:
Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat
apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa
apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan
maka rakyat yang tertekan akan mencontoh penguasa
lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya

Oh, Katanya negeri ini banyak rempah-rempah
Oh, Katanya negeri ini pusatnya rempah-rempah
Tapi mengapa?
Tapi mengapa?
Rakyatnya menjadi sapi perah?
Rakyatnya menjadi sampah pemerintah?
Oh, Katanya negeri ini, negeri yang demokratis?
Tapi mengapa rakyatnya menjadi pengemis?
oh negeriku sayang
oh rakyatku malang

sejenak aku berfikir tentang fenomena yang terjadi di negeri ini
dalam hati kecilku berkata:
“ternyata benar apa yang dikatakan pepatah
Yang kaya semakin kaya
Yang miskin semakin miskin”

Dalam diam hatiku menjerit
Wahai, penguasa dunia yang fana!
Wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta!
Apakah masih buta dan tuli di dalam hati?
Apakah masih akan menipu diri sendiri?
Apabila saran akal sehat kamu remehkan
berarti pintu untuk pikiran-pikiran kalap
yang akan muncul dari sudut-sudut gelap
telah kamu bukakan!
Cadar kabut duka cita menutup wajah Ibu Pertiwi      
Airmata mengalir dari sajakku ini.
Tangisku untukmu negeriku sayang dan rakyatku yang malang…………………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon kritik, saran, tanggapan dan masukan yang sifatnya membangun untuk memperbaki tulisan diatas.
Sebelumnya, saya ucapkan banyak terimakasih.