Oleh : Irvanuddin
Disampaikan Dalam kegiatan
Perkuliahan
Mata Kuliah “Psikologi Belajar”
Tanggal 25 Oktober 2011, Universitas
Al-Washliyah (UNIVA) Medan
A. Pendahuluan
1. Latar
Belakang Masalah
Belajar
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005)
menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui
kegiatan belajar.
Moh. Surya (1997) : “belajar dapat diartikan
sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan
perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu
sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”.
Witherington (1952) : “belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
2. Rumusan Masalah
Setiap
perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik.
Karakteristik perilaku belajar ini dalam beberapa pustaka rujukan, antara lain
menurut Surya (1982), disebutr juga sebagai prinsip-prinsip belajar. Di antara
cirri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang
terpenting adalah:
1.
Perubahan itu intensional
2.
Perubahan itu positif dan aktif, dan
3.
Perubahan itu efektif dan fungsional
3. Batasan Masalah
Setiap pembahasan masalah, pastinya ada batasan-batasan
pembahasan. Maka dari itu, kami pemakalah membatasi pembahasan ini agar tidak
melebar kemana-mana. Adapun batasan-batasan pembahasan kami yaitu
sebagai berikut:
a.
Karakteristik perubahan hasil belajar.
b.
Karakteristik perubahan hasil belajar menurut para ahli.
4. Tujuan Pembahasan
Sebagai manusia yang haus
akan ilmu pengetahuan, kami pemakalah ingin memperbanyak khazanah ilmu tentang
karakteristik perubahan hasil belajar. Dan mudah-mudahan kami mendapat Ridha
dari Allah swt, Amiin.
B. Karakteristik
Perubahan Hasil Belajar
1. Perubahan yang disadari
dan disengaja (intensional).
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan
disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya,
individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi
perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin
meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar. Misalnya,
seorang mahasiswa sedang belajar tentang psikologi pendidikan. Dia menyadari
bahwa dia sedang berusaha mempelajari tentang Psikologi Pendidikan. Begitu
juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia menyadari bahwa dalam dirinya
telah terjadi perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang berhubungan dengan Psikologi Pendidikan.
2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki
pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah
diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan
pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya. Misalnya, seorang mahasiswa
telah belajar Psikologi Pendidikan tentang “Hakekat Belajar”. Ketika dia
mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”, maka pengetahuan, sikap dan
keterampilannya tentang “Hakekat Belajar” akan dilanjutkan dan dapat
dimanfaatkan dalam mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”.
3. Perubahan yang fungsional.
Setiap perubahan perilaku
yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang
bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang.
Contoh : seorang mahasiswa belajar tentang psikologi pendidikan, maka pengetahuan
dan keterampilannya dalam psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk
mempelajari dan mengembangkan perilaku dirinya sendiri maupun mempelajari dan
mengembangkan perilaku para peserta didiknya kelak ketika dia menjadi guru.
4. Perubahan yang bersifat positif.
Perubahan perilaku yang
terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan. Misalnya, seorang
mahasiswa sebelum belajar tentang Psikologi Pendidikan menganggap bahwa dalam
dalam Prose Belajar Mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan
individual atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didiknya, namun
setelah mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan, dia memahami dan
berkeinginan untuk menerapkan prinsip – prinsip perbedaan individual maupun
prinsip-prinsip perkembangan individu jika dia kelak menjadi guru.
5. Perubahan yang bersifat
aktif.
Untuk memperoleh perilaku
baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan. Misalnya,
mahasiswa ingin memperoleh pengetahuan baru tentang psikologi pendidikan, maka
mahasiswa tersebut aktif melakukan kegiatan membaca dan mengkaji buku-buku
psikologi pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi pendidikan dan
sebagainya.
6. Perubahan yang bersifat
pemanen.
Perubahan perilaku yang
diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat
dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar mengoperasikan komputer, maka
penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan
melekat dalam diri mahasiswa tersebut.
7. Perubahan yang
bertujuan dan terarah.
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang
ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka
panjang. Misalnya, seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan yang
ingin dicapai dalam panjang pendek mungkin dia ingin memperoleh pengetahuan,
sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan yang diwujudkan dalam
bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka panjangnya
dia ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai
tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut.
8. Perubahan perilaku
secara keseluruhan.
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh
pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan
keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang
“Teori-Teori Belajar”, disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang
“Teori-Teori Belajar”, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang
guru menguasai “Teori-Teori Belajar”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan
dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”.
C. Karakteristik Perubahan Hasil Belajar Menurut
Para Ahli
1. Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
Perubahan perilaku yang
merupakan hasil belajar dapat berbentuk :
a).
Informasi verbal
Yaitu penguasaan informasi
dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian
nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
b).
Kecakapan intelektual
Yaitu keterampilan
individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan
simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam
keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination),
memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini
sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
c).
Strategi kognitif
Kecakapan individu untuk
melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks
proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan
dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan
intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi
kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.
d).
Sikap
Yaitu hasil pembelajaran
yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan
dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan
memberikan kecenderungan vertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa,
didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan
kesiapan untuk bertindak.
e).
Kecakapan motorik
Yaitu hasil belajar yang
berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
2. Menurut Moh.
Surya (1997), Dia mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak dalam berbagai
bentuk yaitu:
a). Kebiasaan
seperti : peserta didik
belajar bahasa berkali-kali menghindari kecenderungan penggunaan kata atau
struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa
secara baik dan benar.
b). Keterampilan
seperti : menulis dan
berolah raga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu
memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
c). Pengamatan
yakni proses menerima, menafsirkan, dan
memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera secara obyektif
sehingga peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.
d).Berfikir
asosiatif
yakni berfikir dengan cara
mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat.
e). Berfikir
rasional dan kritis
yakni menggunakan
prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis
seperti “bagaimana” (how) dan “mengapa” (why).
f).Sikap
yakni kecenderungan yang
relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau
barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
g). Inhibisi (menghindari hal yang mubazir).
h). Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu).
i). Perilaku
afektif
yakni perilaku yang
bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang,
benci, was-was dan sebagainya.
D. Penutup
1.
Kesimpulan
Dengan pembahasan materi yang ada, pemakalah/penulis
tentunya mempunyai kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan
disengaja dari individu yang bersangkutan.
2.
Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa
sekarang maupun masa mendatang.
3.
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar
cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya.
4.
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh
pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan
keterampilannya.
2.
Saran
Dengan selesaianya penulisan makalah kami, tentunya kami mempunyai beberapa
saran yaitu sebagai berikut:
1.
sebagai mahasiswa seharusnya kita bisa mengetahui
perubahan yang ada pada diri kita masing-masing.
2.
sebagai calon pendidik, sudah sewajarnya kita mempelajari
tentang ilmu psikologi belajar.
3.
sebagai mahasiswa yang baik, mari kita saling menghargai
karakter perubahan hasil belajar masing-masing mahasiswa.
E.
Daftar Pustaka
- Muhibbin Syah. Tahun 1999. Psikologi Belajar. Penerbit Logos. Cetakan Ke-2
- Whitherington. Tahun 1991. Psikologi Pendidikan.. Penerbit Rineka Cipta. Cetakan Ke-6
- Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. Tahun 2004. Psikologi Belajar. Penerbit Rineka Cipta. Cetakan Ke-2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon kritik, saran, tanggapan dan masukan yang sifatnya membangun untuk memperbaki tulisan diatas.
Sebelumnya, saya ucapkan banyak terimakasih.