KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas
ini dapat diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai
tugas mata kuliah Manajemen Perpustakaan dengan judul “Koleksi Perpustakaan” di Universitas Al-Washliyah (UNIVA) Medan.
Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak dosen mata kuliah Manajemen
Perpustakaan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
tugas ini.
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Perpustakaan.
Medan, 15 Mei 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………....... i
Daftar Isi…………………………………………………………………………...... ii
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang masalah……………………………………………………........ 1
- Rumusan dan batasan masalah…………………….………………………... 1
- Tujuan penulisan………………………………………………………............. 1
BAB II
PEMBAHASAN
- Koleksi perpustakaan…………..……….…………….……..……………........ 2
- Pengembangan koleksi perpustakaan………….……..……………………...... 3
- Pemilihan dan pengadaan bahan pustaka………..…………………………...... 4
BAB III
PENUTUP........................................................................................................ 7
Daftar
Pustaka ……………………………………………………………………......... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Keberadaan perpustakaan di sekolah, merupakan salat satu pilar
penting yang mendukung keberhasilan kegiatan belajar dan mengajar yang
berlangsung di sekolah. Perpustakaan mempunyai peran yang jauh lebih penting
sebagai tempat belajar dan mengelola pengetahuan karena tujuan dan fungsi
perpustakaan secara umum adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan, menata,
mengolah, menyimpan, melestarikan, merawat dan menyediakan bahan pustaka dalam
berbagai bentuk.
“Perpustakaan
sekolah akan dapat berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber belajar
apabila di dalam perpustakaan sekolah tersebut tersedia banyak koleksi”[1].
Dengan adanya koleksi ini, siswa dapat belajar dan
mencari informasi yang diinginkan. Sedangkan perpustakaan sekolah yang kurang
memiliki koleksi, atau jarang bahkan tidak pernah ditambah dengan koleksi yang
baru akan ketinggalan zaman. Oleh sebab itu, perlu pengadaan koleksi secara
terus-menerus.
B. Rumusan Dan Batasan Masalah
Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama
dalam mendirikan suatu perpustakaan. Dengan adanya paradigma baru
dapat disimpulkan bahwa, salah satu kriteria dalam penilaian layanan
perpustakaan adalah melalui kualitas koleksinya.
Adapun batasan-batasan masalah dalam penulisan makalah
ini antara lain:
Ø Makalah ini membahas tentang koleksi perpustakaan.
Ø Makalah ini juga membahas tentang pengembangan koleksi perpustakaan.
Ø Makalah ini juga menyinggung tentang pemilihan dan pengadaan koleksi
pustaka.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lan:
Ø Penulis ingin menambah wawasan tentang komponen-komponen koleksi
perpustakaan.
Ø Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Perpustakaan”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Koleksi Perpustakaan
Menurut buku Pedoman Pembinaan Koleksi dan Pengetahuan
Literature (1998:2), ”Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan
untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan
informasi”[2].
Sedangkan menurut Ade Kohar (2003:6), “Koleksi perpustakaan adalah yang
mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi”.
Menurut SNI 7329:2009, pengertian koleksi perpustakaan
sekolah adalah semua materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah,
disimpan, ditemukembali dan didayagunakan bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan
informasi untuk pembelajaran.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi
perpustakaan sekolah adalah semua bahan pustaka yang ada sesuai dengan
kebutuhan siswa atau guru dan dapat digunakan oleh para pengguna perpustakaan
sekolah.
“Koleksi
perpustakaan pada umumnya berupa buku, dari berbagai jenis, dengan beragam
bentuk. Bahan pustaka baik yang cetak seperti buku, jurnal, hasil penelitian,
skripsi, tesis, koran, majalah dan sebagainya, sedangkan non cetak seperti
CD-ROM, jurnal elektronik, CD, disket, kaset”[3].
Koleksi yang lengkap dengan jumlah yang memadai, didukung
oleh luas ruangan yang cukup leluasa untuk menampung kapasitas koleksi tersebut
akan menjadi sebuah nilai lebih bagi sebuah perpustakaan. Namun
untuk menambah koleksi juga bukan merupakan hal yang mudah. Faktor utama yang
menjadi kendala dalam penambahan koleksi ini adalah masalah keuangan. Namun,
hal ini dapat disiasati dengan beberapa langkah seperti :
a.
Membeli buku-buku murah pada saat diadakan
pameran. Pemberian diskon sebagai harga promosi yang dilakukan oleh banyak
pernerbit dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pengelola perpustakaan dalam
rangka menambah koleksi perpustakaan yang baik dan berkualitas.
b.
Menjadikan perpustakaan sebagai pusat deposit.
Setiap kegiatan sekolah yang menghasilkan karya berupa buku, majalah, maupun
karya-karya lain yang berupa tulisan disimpan di dalam perpustaan sebagai bahan
koleksi di perpustakaan.
c.
Menjalin kerjasama dengan pihak luar, seperti
perpustakaan-perpustakaan lain yang sejenis maupun yang tidak sejenis,
pertukaran koleksi dan peminjaman koleksi perpustakaan dalam jangka waktu
berkala. Selain kerjasama dengan perpustakaan, kerjasama dengan pihak lain yang
erat kaitannya dengan buku juga dapat dilakukan, misalnya seperti kerjasama
dengan penerbit, terutama penerbit-penerbit lokal sehingga terjadi kerjasama
yang bukan cuma menguntungkan pihak perpustakaan sekolah, namun juga
menguntungkan pihak penerbit karena badan usahanya semakin dikenal luas.
d.
Mencari donatur buku atau bahan pustaka, baik
dari pihak pemerintah, swasta mapun donatur pribadi. Pencarian ini dapat
dilakukan melalui tatap langsung (bertemu langsung) maupun melalui penerlusuran
di internet, dan bergabung dengan komunitas penulis/milis perpustakaan untuk
mendapatkan kesempatan koleksi gratis.
e.
Koleksi tambahan juga dapat diperoleh melalui
penyiangan koleksi perpustakaan lain yang sedang melakukan pembenahan, namun
biasanya koleksi perpustakaan ini merupakan buku-buku lama yang kondisi fisik
dan isinya sudah kurang mendukung sehingga untuk mendapatkan tambahan koleksi
dari hasil penyiangan harus benar-benar dapat memilih dan menyeleksi
bahan-bahan pustaka yang sesuai dan relevan dengan perpustakaan yang
bersangkutan.
B.
Pengembangan
Koleksi Perpustakaan
Secara definitif, ”pengertian pengembangan koleksi
perpustakaan mencakup semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada
diperpustakaan, terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan
evaluasi bahan pustaka”[4].
1.
Pendekatan dalam Pengembangan Koleksi
Dalam pengembangan koleksi terdapat beberapa pendekatan
yang perlu dilakukan oleh pustakawan, yang biasanya tertuang dalam skala
prioritas dalam pengembangan koleksi. Pendekatan ini perlu dilakukan agar arah
pengembangan koleksi sesuai dengan tujuan perpustakaan, jenis perpustakaan,
masyarakat yang dilayani, sumber dana, dan misi lembaga induk di mana
perpustakaan tersebut berada. Pendekatan tersebut adalah sebagai berikut.
- Apakah pengembangan
koleksi menekankan pada aspek pendidikan ataukah pada aspek rekreasi.
b.
Apakah pengembangan koleksi menekankan pada aspek kualias
ataukah pada permintaan pemakai.
c.
Apakah pengembangan koleksi menekankan pada aspek
kualitas ataukah pada aspek kuantitas.
d.
Apakah pengembangan koleksi menekankan pada aspek
kebutuhan pemakai ataukah pada non-pemakai.
Jika diamati secara horisontal, pendekatan antara satu
aspek dengan aspek lainnya selalu berlawanan dan seakan bersifat kontroversial.
Namun demikian, perpustakaan harus berani mengambil keputusan, aspek mana yang
perlu mendapat penekanan dalam pengembangan koleksinya.
2.
Kebijakan Pengembangan Koleksi
Secara umum, pengembangan koleksi perlu merujuk pada
prinsip-prinsip pengembangan koleksi, yaitu sebagai berikut.
a.
Relevansi (berkaitan, setiap mata pelajaran harus ada)
b.
Kelengkapan (lengkap atau komplit)
c.
Kemutakhiran (terbaru atau modern)
d.
Kerjasama (kerjasama saling menguntungkan)
C. Pemilihan Dan Pengadaan Bahan Pustaka
Langkah pertama adalah mengidentifikasi koleksi apa yang
akan dipilih untuk dijadikan koleksi perpustakaan sekolah. Catat data koleksi
yang dipilihnya, misalnya judul, pengarang, penerbit, keunggulan dan kelemahan,
dan juga harganya.
Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah bisa dilakukan
langsung oleh petugas perpusakaan atau guru pustakawan, namun akan lebih baik
supaya mempertimbangkan aspek kebutuhan murid dan guru di lingkungan sekolah
yang bersangkutan. Oleh karenanya, pustakawan atau petugas perpustakaan bisa
meminta pertimbangan kepada para guru dan kepala sekolah dalam hal ini.
1.
Pemilihan
Secara umum, prinsip pemilihan koleksi untuk suatu
perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut.
a.
Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan
kebutuhan kurikulum yang berlaku di sekolah.
b.
Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan
sistem pendidikan secara nasional.
c.
Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan
daerah tempat perpustakaan sekolah tersebut berada.
d.
Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan
tingkat kemampuan membaca siswa usia sekolah.
e.
Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan
sistem perpustakaan nasional.
f.
Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan
dana yang tersedia.
2.
Pengadaan Koleksi
Pengadaan koleksi adalah mengusahakan koleksi yang belum
dimiliki perpustakaan sekolah, dan menambah koleksi yang sudah dimiliki
perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih kurang. Dalam pengadaan koleksi
guru pustakawan hendaknya meminta saran-saran, baik kepada kepala sekolah,
guru-guru, maupun kepada siswa. Permintaan saran-saran tersebut bisa secara
langsung atau tidak langsung. Selain itu, dalam rangka pengadaan koleksi guru
pustakawan hendaknya juga mempertimbangkan kurikulum sekolah, kemampuan membaca
siswa, kemampuan bahasa siswa, bakat dan minat siswa. Walaupun guru pustakawan
meminta saran-saran, keputusan terakhir pengadaan koleksi terletak pada guru
pustakawan sebab guru pustakawan mengetahui koleksi yang sudah dimiliki oleh
perpustakaan sekolah, koleksi yang dibutuhkan, keadaan keuangan, sarana dan
prasarana perpustakaan sekolah. Oleh sebab itu, guru pustakawan harus
mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pengadaan koleksi yaitu jenis
koleksi yang harus dimiliki, perencanaan pengadaan koleksi dan cara pengadaan
koleksi.
Dalam perencanaan pengadaan koleksi, ada beberapa langkah
yang harus ditempuh oleh guru pustakawan, yaitu sebagai berikut.
a.
Inventarisasi koleksi yang harus dimiliki.
Untuk menginventarisasi koleksi ini, pustakawan bisa berpedoman pada buku-buku
yang memuat daftar bahan pustaka. Untuk memperoleh daftar buku itu bisa
menghubungi penerbit-penerbit baik penerbit dalam negeri ataupun penerbit luar
negeri.
b.
Inventarisasi koleksi yang dimiliki.
Pustakawan bisa berpedoman pada buku induk perpustakaan
sekolah, apabila belum memiliki buku induk maka pustakawan harus
menginventarisasikan semua koleksi tapi membutuhkan waktu yang lama.
c.
Analisis kebutuhan koleksi
Membandingkan antara inventarisasi koleksi yang harus dimiliki
(langkah a) dengan hasil inventarisasi koleksi yang sudah dimiliki (langkah b).
d.
Menetapkan prioritas
Apabila dana yang tersedia terbatas namun kebutuhannya
banyak, maka diprioritaskan yang lebih dibutuhkan oleh perpustakaan.
Ada beberapa hal yang perlu dijadikan dasar pertimbangan
dalam menetapkan prioritas:
1)
Kurikulum sekolah
2)
Bakat dan minat siswa
3)
Pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan siswa
4)
Tingkat usia siswa
5)
Sumber-sumber pengadaan koleksi
6)
Keadaan ruang dan peralatan perpustakaan sekolah yang
tersedia
7)
Anggaran yang tersedia untuk pengadaan koleksi
e.
Menentukan cara pengadaan koleksi
Setelah menentukan semua daftar koleksi yang dibutuhkan
maka segera mencarinya dengan cara membeli, tukar menukar koleksi, meminjam
atau hadiah.
Pada umumnya koleksi khususnya yang berupa buku merupakan
bantuan dari pemerintah. Tetapi bantuan tersebut terbatas dan tidak selalu ada,
sehingga guru pustakawan dituntut untuk memperoleh koleksi dengan cara lain
yaitu sebagai berikut:
a.
Pembelian
b.
Hadiah
c.
Tukar menukar
d.
Pinjaman
e.
Penggandaan
”Koleksi yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dicatat
dalam buku induk”[5].
Pencatatan atau pendaftaran ini disebut inventarisasi. Inventarisasi pada buku-buku yaitu sebagai berikut:
a.
Pemeriksaan
b.
Pengecapan (Stempel)
c.
Pendaftaran ke buku induk
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang
dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna
memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.
Koleksi
perpustakaan pada umumnya berupa buku, dari berbagai jenis, dengan beragam
bentuk. Bahan pustaka baik yang cetak seperti buku, jurnal, hasil penelitian,
skripsi, tesis, koran, majalah dan sebagainya, sedangkan non cetak seperti
CD-ROM, jurnal elektronik, CD, disket, kaset.
Dalam pengembangan koleksi terdapat beberapa pendekatan
yang perlu dilakukan oleh pustakawan, yang biasanya tertuang dalam skala
prioritas dalam pengembangan koleksi. Pendekatan ini perlu dilakukan agar arah
pengembangan koleksi sesuai dengan tujuan perpustakaan, jenis perpustakaan,
masyarakat yang dilayani, sumber dana, dan misi lembaga induk di mana
perpustakaan tersebut berada.
Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah bisa dilakukan
langsung oleh petugas perpusakaan atau guru pustakawan, namun akan lebih baik
supaya mempertimbangkan aspek kebutuhan murid dan guru di lingkungan sekolah
yang bersangkutan.
B. Saran
Adapun saran-saran yang bisa penulis berikan antara lain:
Ø Sebuah perpustakaan harus mempunyai koleksi yang memadai atau mencukupi,
guna untuk menunjang perkembangan perpustakaan tersebut.
Ø Perlunya diadakan rekoleksi atau pembaharuan koleksi dalam sebuah
perpustakaan, agar menambah daya tarik bagi para pengunjung.
Ø Apabila dalam pengadaan koleksi mengalami kendala atau hambatan, maka pihak
pengelola perpustakaan harus mencari jalan alternatif untuk menambah koleksi
perpustakaan. Seperti: Membeli buku-buku murah saat diadakan pameran buku,
melakukan kerjasama dengan pihak luar atau penerbit, mencari donatur buku atau
bahan pustaka baik pemerintah, swasta ataupun pribadi.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Ibrahim. ”Pengelolaan Perpustakaan
Sekolah”. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Ø Yusuf. “Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan” Sekolah. Jakarta: Kencana, 2005.
Ø Sulistiyo Basuki. “Pengantar Ilmu Perpustakaan”, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Ø Sutarno NS. “Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis”.
Jakarta: Sagung Seto, 2006.
Ø Darmono. “Manajemen dan Tata Kerja
Perpustakaan Sekolah”. Jakarta: Grafindo 2001.